KepriBatam

Mediasi Gagal, Aliansi Pemuda-Mahasiswa Kepri Desak McDermott Segera Penuhi Hak 60 Pekerja Keamanan Looh,,!

Batam-(RempangPost.Com)-Mediasi antara Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kepulauan Riau (Kepri) dengan manajemen PT McDermott Indonesia kembali menemui jalan buntu. Pertemuan yang difasilitasi oleh Polresta Barelang di Lubbers Café, Senin (4/8/2025), gagal memberikan solusi atas polemik yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Sebanyak 60 pekerja jasa keamanan yang bernaung di bawah PT Bagus Batam Mandiri masih belum menerima hak-haknya.

Koordinator Aliansi, Rizki Firmanda, menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap sikap manajemen McDermott yang dinilai terlalu birokratis dan minim empati. Rizki menegaskan bahwa persoalan ini bukan hanya tentang administrasi, melainkan menyangkut nasib keluarga dan harga diri para pekerja yang telah lama diabaikan.

“Berhentilah melihat ini sebagai sekadar kasus administratif. Ini jeritan hidup. Ini tangisan keluarga yang tidak terdengar di ruang-ruang rapat ber-AC. Kami hanya ingin satu, keadilan yang berpihak pada kemanusiaan,” tegas Rizki.

Pihak manajemen McDermott beralasan bahwa keputusan penyelesaian berada di tingkat pusat dan mereka masih menunggu instruksi dari manajemen global. Pernyataan tersebut justru memperdalam kekecewaan dari pihak aliansi.

“Jika segala keputusan harus menunggu dari tingkat global, lalu apa makna kehadiran manajemen lokal? Di mana keberpihakan dan keberanian moral untuk mengambil langkah yang adil dan manusiawi?” lanjut Rizki.

Aliansi menilai manajemen lokal seharusnya bisa menjadi jembatan solusi, bukan sekadar perpanjangan tangan dari kantor pusat. Mereka menuntut inisiatif nyata dan keberanian moral untuk membela hak-hak para pekerja yang selama ini terabaikan.

Dalam sesi akhir pertemuan, pihak kepolisian dan perwakilan PT Bagus Batam Mandiri meminta agar aliansi tetap menunggu tanggapan resmi dari McDermott pusat serta menjaga suasana tetap kondusif. Namun, Rizki memastikan bahwa bila jawaban yang diberikan masih bersifat normatif, aliansi tidak akan tinggal diam.

“Kami lelah mendengar jawaban yang berputar-putar. Jika terus begini, kami akan melanjutkan perjuangan lewat aksi berjilid-jilid. Bukan untuk membuat kegaduhan, tapi demi menuntut keadilan yang terlalu lama diabaikan,” pungkasnya.

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kepri menegaskan komitmen mereka untuk terus mendampingi para pekerja hingga hak mereka benar-benar dipenuhi, dan menyerukan kepada publik untuk ikut mengawasi jalannya penyelesaian kasus ini.(Herry)

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *