BP Batam

BP Batam dan Pemko Batam Bentuk Tim Khusus Atasi Banjir

Batam-(rempangpost.com) — Pemerintah Kota Batam bersama BP Batam membentuk tim khusus untuk mengatasi persoalan banjir yang masih kerap terjadi di wilayah Batam, khususnya di sembilan kecamatan utama (mainland).

Langkah konkret langsung dilakukan dengan peninjauan lapangan selama 18 hari berturut-turut oleh tim gabungan. Tinjauan tersebut dipimpin langsung oleh Deputi Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto, guna memetakan penyebab dan solusi dari titik-titik rawan banjir.

“Kami sudah identifikasi akar masalahnya. Ini jadi dasar kuat untuk menyusun langkah penanganan cepat dan jangka panjang,” ujar Mouris.

Masalah Utama: Topografi dan Drainase

Hasil peninjauan menyebutkan bahwa sejumlah wilayah terdampak banjir memiliki kontur tanah cekung yang memudahkan penumpukan air. Selain itu, banyak saluran air yang tidak memadai—terlalu kecil, tersumbat sampah, atau bahkan terputus.

Faktor lain yang memperparah adalah bangunan liar yang berdiri di atas garis sempadan sungai (GSS), menyebabkan aliran air terganggu hingga ke hilir.

Langkah Cepat dan Strategi Jangka Panjang

Sebagai solusi jangka pendek, tim mulai melakukan normalisasi drainase menggunakan alat berat dan pengerahan personel di lapangan.

Sementara untuk jangka panjang, BP Batam akan membangun sistem drainase baru dan kolam retensi multifungsi di beberapa titik. Hal ini diharapkan mampu meredam limpasan air hujan sekaligus menjadi ruang terbuka hijau yang fungsional.

“Kami lakukan secara bertahap dan maraton. Tujuannya adalah mengurangi potensi banjir dan menciptakan lingkungan yang aman bagi warga,” tambah Mouris.

Beberapa titik juga akan mengalami peningkatan infrastruktur, termasuk penggantian box culvert menjadi jembatan agar debit air dapat mengalir lebih lancar.

Perlu Dukungan Semua Pihak

Namun Mouris mengingatkan, proyek-proyek besar tersebut membutuhkan perencanaan dan anggaran besar. Pihaknya menargetkan pengerjaan fisik dapat dimulai tahun 2026.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dengan tidak membuang sampah ke saluran air dan menjaga lingkungan sekitar.

“Penanganan banjir butuh kerja sama semua pihak. Pemerintah sudah jalan, sekarang giliran masyarakat ikut jaga lingkungan,” tutupnya.(Frd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *