Rumah Qur’an, Pilar Spiritual dan Ekonomi Umat Islam”

Perletakan Batu Pertama Rumah Qur'an, Pusat Tahfiz
banner 120x600

Batam-(RempangPost.Com)-Kota Batam menorehkan sejarah baru perjalanan wakaf di Kepulauan Riau. Untuk pertama kalinya, berdiri sebuah pusat pendidikan Al-Qur’an berbasis wakaf produktif, yang menggabungkan tahfiz dan pemberdayaan ekonomi umat dalam satu bangunan, Rumah Qur’an Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Batam.

Peletakan batu pertama digelar khidmat di Tiban Indah, Sekupang, Sabtu (22/11), disaksikan sejumlah tokoh besar seperti Wali Kota Batam Amsakar Ahmad, Forkopimda, MUI, organisasi Islam, tokoh masyarakat, pengusaha, pengurus masjid, hingga Badan Wakaf Indonesia dan LAM. Di tanah seluas 15 x 22 meter persegi, harapan umat ditancapkan.

Sambil menyaksikan seremonial peletakan batu pertama, Wali Kota Batam Amsakar Ahmad menyatakan dukungan kuat.

“Rumah Qur’an ini bukan bangunan biasa. Ini investasi akhirat. Semakin mempertegas Batam sebagai kota madani. Anak-anak kita semakin banyak mengkaji Al-Qur’an. Itulah tanda transformasi spiritual masyarakat berjalan dengan baik,” tegasnya.

Amsakar menilai geliat pendidikan Qur’an di Batam kini semakin tak terbendung.“Setiap kegiatan keagamaan selalu membludak. Batam terus melahirkan qari, qariah, hafiz, dan hafizah yang bersaing di tingkat nasional. Ini sinyal baik. Kita ingin Batam menjadi negeri yang dirahmati Allah,” ucapnya.

Ketua BWI Batam Burhaliman menjelaskan konsep bangunan tiga lantai tersebut penuh visi jangka panjang. Lantai dasar dijadikan unit usaha sembako/usaha umat, untuk menopang operasional. Lantai dua untuk pembelajaran Qur’an dan kelas tahfiz dan lantai tiga untuk asrama santri.

“Ini bukan hanya tempat belajar Qur’an. Ini pusat pemberdayaan ekonomi umat. Di sinilah kebangkitan wakaf produktif dimulai,” tegasnya.

Total pembangunan diperkirakan Rp 5 miliar. Donasi yang masuk saat ini sekitar Rp 200 juta, namun BWI memutuskan untuk membangun dulu agar kepercayaan masyarakat terbentuk.“Kalau kita menunggu sampai uang penuh, orang tak tahu kapan terbangun. Jadi kita bangun dulu. Semoga masyarakat makin percaya dan terpancing untuk berwakaf,” ujarnya.

Wakif Syamsul Paloh, menuturkan keputusannya mewakafkan tanah muncul dari dorongan spiritual untuk menjadikan generasi Islam hapal alquran.“Saya terpanggil. Mewakafkan ini tujuannya mencerdaskan generasi dalam tahfiz Al-Qur’an. Saya menyerahkannya tanah ini dengan niat ikhlas dan tulus,” ujarnya.

Ia berharap Rumah Qur’an tak hanya mencetak penghafal Al-Qur’an, tetapi melahirkan generasi muslim yang unggul dan mandiri secara ekonomi. “Rumah Qur’an ini bukan hanya tempat belajar, tapi tempat membangun masa depan,” kata Syamsul.

Ia juga mengajak masyarakat mulai memahami wakaf secara luas.“Selama ini masyarakat hanya tahu wakaf tanah. Padahal bisa wakaf uang. Bahkan Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu pun amalnya tidak putus sampai kita meninggal,” serunya.

Syamsul menegaskan dirinya tidak berhenti sampai di sini dan siap terus berwakaf untuk kemaslahatan umat.

Rumah Qur’an BWI Batam nantinya akan menerima santri dari semua kalangan, dengan prioritas anak-anak kurang mampu. Kapasitas belajarnya mencapai ratusan siswa, sedangkan asrama mampu menampung sekitar 10 santri pada tahap awal.

Dengan kolaborasi masyarakat, pemerintah, tokoh agama, dan pelaku usaha, Rumah Qur’an ditargetkan menjadi pusat pendidikan dan pemberdayaan umat terbesar berbasis wakaf di Kepri.(San)

 

 

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *