GPN Ajak Mahasiswa dan Pemuda Batam Jadi Kontrol Sosial di Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran
Batam-(RempangPost.Com)-Memperingati momentum Hari Pahlawan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Kota Batam menggelar dialog kebangsaan bertajuk “Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran dan Pemerintah Daerah Kepulauan Riau–Kota Batam”, Jumat (7/11/2025) di Hotel Golden View, Batam.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, pelajar, dan organisasi kepemudaan dari berbagai kampus dan wilayah di Batam. Tujuannya, menjadi wadah refleksi dan sarana bagi generasi muda untuk menyampaikan aspirasi secara santun terhadap jalannya pemerintahan pusat maupun daerah.
Ketua Panitia, Habibi, menyampaikan bahwa GPN ingin mengedepankan sikap kritis yang konstruktif.
“Awalnya kami ingin menyampaikan aspirasi di muka umum. Namun kami menilai lebih baik disampaikan melalui forum dialog yang santun dan beretika. Sebagai pemuda, kami memiliki peran strategis memberikan masukan bagi pemerintah,” ujar Habibi.
Ia menambahkan, dialog ini juga menjadi bentuk nyata partisipasi pemuda dalam menjaga semangat kebangsaan.
“Harapannya, kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan dan membakar semangat pemuda untuk berperan aktif membangun daerah serta berkontribusi nyata bagi bangsa,” lanjutnya.
Dialog tersebut dihadiri perwakilan mahasiswa dari Universitas Ibnu Sina, PMII, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), LSM, serta masyarakat Bengkong. Para peserta berdiskusi mengenai peran pemuda dalam menjaga demokrasi, nasionalisme, dan fungsi kontrol sosial terhadap kebijakan publik.
Anggota DPRD Kota Batam, Ir. Suryanto, yang turut hadir, mengapresiasi inisiatif GPN. Ia menilai forum semacam ini penting untuk menumbuhkan semangat berpikir kritis di kalangan mahasiswa dan pemuda.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Mahasiswa perlu dilibatkan dalam memberikan masukan dan pandangan bagi kemajuan negara. Semoga dialog ini menjadi trigger bagi pemuda untuk terus bergerak dan bersinergi,” ujarnya.
Suryanto menegaskan, gerakan pemuda harus menjadi kekuatan moral dan sosial yang mampu mengontrol jalannya pemerintahan sesuai koridor yang benar.
“Mahasiswa memang harus kritis, tapi juga bijak dalam menyampaikan pendapat. Berbicara harus berdasarkan data dan fakta, agar arah pemikiran jelas dan solutif,” pungkasnya.(Isan)
Redaksi
