Dengan GambarBatamEkonomiKepriPopulerTerbaru

KEK Tanjung Sauh Siap Jadi Motor Baru Ekonomi Batam dan Kepulauan Riau

Batam-(rempangpost.com)— Penetapan Kawasan Industri Tanjung Sauh sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sekaligus Proyek Strategis Nasional (PSN) membuka babak baru pembangunan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2024, proyek yang diinisiasi oleh PT Batamraya Sukses Perkasa (PT BSP), anak perusahaan Panbil Group, ini resmi masuk dalam daftar proyek prioritas nasional dengan luas pengembangan mencapai 840,67 hektar.

Sebagai bagian dari strategi pemerataan pembangunan, KEK Tanjung Sauh hadir untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah, membuka peluang investasi baru, serta menciptakan lapangan kerja dalam skala besar. Fokus utama kawasan ini adalah pengembangan industri otomotif, suku cadang, elektronik, komoditas curah, cairan, hingga energi terbarukan.

Direktur Lingkungan Panbil Group, Teddy Tambunan, menjelaskan bahwa pihaknya mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan. PT BSP telah menuntaskan studi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan menyusun dokumen RKL-RPL yang telah disetujui pemerintah. “Kami berkomitmen menjaga keseimbangan antara kemajuan industri dan perlindungan sosial serta lingkungan,” ungkap Teddy.

Khususnya terhadap masyarakat pesisir dan komunitas Suku Laut di Pulau Tanjung Sauh, PT BSP mengedepankan pendekatan humanis dan dialogis. Proses relokasi dilakukan secara transparan, dengan pemberian kompensasi yang adil dan penyediaan rumah layak huni beserta infrastruktur penunjang di lokasi baru di Pulau Ngenang.

“Pembangunan relokasi kami lakukan bersama masyarakat, bukan hanya sebagai bentuk mitigasi dampak, tapi juga partisipasi aktif warga dalam proyek ini,” jelas Teddy.

Dalam mendukung keberlanjutan sosial, perusahaan juga telah menjalankan sejumlah program CSR, mulai dari distribusi sembako, penyerahan hewan kurban, hingga program pelatihan keterampilan, pendidikan, dan layanan kesehatan gratis. Menurut Teddy, program-program ini dirancang untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi sekarang maupun mendatang.

Dari sisi lingkungan, PT BSP mengimplementasikan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan air limbah dan aktivitas konstruksi lainnya. Langkah ini menjadi bagian integral dari upaya menjaga daya dukung lingkungan dan kelestarian ekosistem laut di sekitar kawasan.

Selain industri manufaktur, KEK Tanjung Sauh juga akan dilengkapi pelabuhan modern dengan terminal peti kemas, terminal curah dan cairan, serta terminal energi. Infrastruktur ini ditopang sistem energi cerdas berbasis pembangkit rendah karbon seperti tenaga surya, angin, gas, dan hidrogen.

Secara keseluruhan, pengembangan KEK Tanjung Sauh berfokus pada tiga sektor utama: kawasan industri berat hingga ringan, pelabuhan ekspor-impor, serta pengembangan energi baru dan terbarukan. Dengan strategi ini, kawasan diharapkan menjadi daya tarik besar bagi investor nasional maupun internasional, sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi Batam hingga dua kali lipat dibandingkan rata-rata nasional.

“Panbil Group berkomitmen menjadikan KEK Tanjung Sauh bukan hanya sebagai kawasan industri modern, tapi juga simbol pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan,” pungkas Teddy.(Frd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *